About

JALAN GATOT SUBROTO VI / E NO. 2 DENPASAR TELEPON : +62361 - 430231

Senin, 09 Januari 2017

BNNK Badung beri Penyuluhan ke SMAK Soverdi Tuban

Badung - Bali Kamis, tanggal 05 Januari 2017 pukul 09.00 - 12.30 Wita, Penyuluh BNNK Badung (Susanti Oktavia,S.I.Kom) hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Pembinaan Siswa dengan tema "Bahaya Narkoba dan Dampaknya bagi Kehidupan", yang dibagi menjadi 2 sesi bertempat di SMA Katolik Soverdi Tuban. 

kegiatan ini nantinya akan diadakan sebanyak 7 kali pertemuan di kls yang berbeda.
kegiaytan berjalan dengan lancar terbukti banyaknya antusian dan pertanyaan darai siswa.

#BNNKABUPATENBADUNG
#STOPNARKOBA


 


Rabu, 27 November 2013

BNN KABUPATEN BADUNG BEKERJASAMA DENGAN YAYASAN GERASA ADAKAN PELATIHAN KETRAMBILAN SABLON DALAM PROGRAM PASCA REHABILITASI

Badung, Bali – Badung, Bali – dalam program pascarehabilitasi, BNN Kabupaten Badung bekerjasama dengan Yayasan Generasi Bisa Indonesia melakukan program pembinaan penyalahguna atau pecandu narkoba. Kegiatan berlangsung di Yayasan Kesehatan Bali, Jalan Cing Wanara IV/b No.2 Renon, Denpasar.
Dalam program pascarehabilitasi, klien diberikan pelatihan keterampilan sablon. Empat orang peserta pembinaan mendapatkan pelatihan selama tiga hari yang dilakukan mulai tanggal 14 s.d 16 November 2013. Salah satu peserta merasa senang dan antusias dalam kegiatan pelatihan ini " saya mengucapkan banyak terima kasih kepada yayasan dan BNN yang telah memberikan perhatian dan pelatihan ini, semoga nanti dapat bermanfaat bagi kehidupan " jelas salah satu peserta.

Di hari pertama peserta mendapatkan pengetahuan tentang jenis-jenis bahan yang digunakan dalam kegiatan sablon. Pelatih juga mempraktekkan cara-cara menyablon dan tahap-tahapan prosesnya. Dalam kesempatan ini, yayasan mengundang tiga orang pelatih yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis percetakan sablon. Kemudian di hari kedua, peserta mempraktekkan apa yang telah di contohkan oleh pelatih di hari pertama. Di hari terakhir peserta mempraktikkan kembali cara menyablon. ( Humas BNNK Badung ).

50 WARGA KELURAHAN SEMPIDI MENJADI KADER ANTI NARKOBA DI LINGKUNGAN SWASTA


Badung, Bali – Peran serta semua komponen masyarakat dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ) sangat penting. Untuk itu, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung mengadakan pembentukan kader  penyuluh anti narkoba agar penyebaran informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dapat tersebar lebih luas. Warga yang terpilih menjadi kader adalah warga yang sebelumnya telah mendapatkan sosialisasi tentang P4GN, selain itu mereka juga bersedia menjadi kader penyuluh anti narkoba serta aktif dalam organisasi baik di banjar maupun di luar banjar.
            Pembentukan Kader Anti Narkoba di lingkungan swasta yang berlangsung selama 3 hari, mulai dari 18 hingga 20 November 2013. Hari pertama dan kedua, peserta mendapatkan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba saat ini yang sangat meresahkan di masyarakat dan mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Selain itu materi tentang dampak negatif yang timbul dari penyalahgunaan narkoba, mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik, hingga pendidikan. Kegiatan yang bertempat di Kantor Lurah Sempidi mendapat sambutan positif dari para kader yang terlihat dari antusiasme peserta.
            Kemudian di hari ketiga, 50 peserta yang merupakan warga kelurahan Sempidi diberikan kesempatan untuk melakukan pendalaman materi dengan melakukan tanya jawab dan diskusi dengan sesama kader dan penyuluh dari BNN Kabupaten Badung. Dalam kesempatan tersebut, peserta juga melakukan pemaparan materi tentang P4GN di depan para kader lain sebagai salah satu bentuk latihan.

            Selain pemahaman tentang materi P4GN, para peserta juga diberikan pemahaman tentang program pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional mengenai pentingnya rehabilitasi. Ketua panitia penyelenggara Dewa Putu Wiwid Raharja, SIP mengungkapkan bahwa hasil yang diharapkan dari pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan swasta yang di adakan selama tiga hari adalah terbentuknya kader penyuluh anti narkoba yang mampu dan aktif menyampaikan informasi kepada teman, saudara, dan masyarakat di lingkungan sekitar dalam upaya mencegah peredaran gelap narkoba, sehingga Indonesia bebas penyalahgunaan narkoba 2015 dapat tercapai ( Humas BNNK Badung ).

Minggu, 29 September 2013

50 Kader Anti Narkoba di lingkungan Sekolah Resmi Bergabung dengan BNN

Badung, Bali – Sebanyak 50 siswa di SMK PGRI 2 Badung yang duduk di bangku X dan XI, Senin ( 23/09 ) mengikuti kegiatan pembentukan kader Anti Narkoba yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung bertempat di salah satu ruang kelas sekolah.
     Ketua panitia pelaksana Dewa Putu Wiwit Raharja, SIP yang sekaligus kasi Pencegahan mengatakan "pembentukan kader ini berlangsung selama tiga hari sampai Rabu ( 25/09 ) bertujuan untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba 2015. Selain para pelajar, kami juga akan menyasar instansi pemerintah, swasta, dan lingkungan masyarakat di banjar-banjar" jelasnya.
     Peserta mendapatkan materi dan beberapa modul dan materi yang dapat dipelajari untuk nantinya disampaikan kepada teman, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.
     Siswa yang terpilih menjadi kader adalah siswa-siswi yang sebelumnya telah mendapatkan sosialisasi tentang Pencegahan dan pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ), selain itu mereka juga bersedia menjadi kader penyuluh anti narkoba serta aktif dalam organisasi baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
     Selama tiga hari tersebut, para peserta selain mendapatkan materi tentang P4GN dari penyuluh dan nara sumber juga berkesempatan untuk berlatih menjadi penyuluh di lingkungannya. Mereka mendapat pelatihan baik secara materi dan praktek, yaitu  keterampilan, teknik-teknik serta cara berbicara di depan khalayak, selayaknya seorang penyuluh yang handal.
     Pembentukan Kader Anti Narkoba di lingkungan sekolah ini berlangsung selama 3 hari, mulai dari 23 hingga 25 September 2013. Hari pertama dan kedua, peserta mendapatkan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba saat ini yang sangat meresahkan di masyarakat dan mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Pemahaman tentang dampak negatif yang timbul dari penyalahgunaan narkoba, mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik, hingga pendidikan. Untuk itu perlunya kader yang dapat menularkan pengetahuannya kepada teman, keluarga, dan masyarakat di lingkungannya.
     Kemudian di hari ketiga, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan pendalaman materi dengan melakukan tanya jawab dan diskusi dengan sesama kader dan narasumber. Dalam kesempatan tersebut, peserta juga melakukan pemaparan materi tentang P4GN di depan kelas sebagai salah satu bentuk latihan. Para kader juga diajarkan bagaimana cara seorang penyuluh dalam memberikan materi-materi narkoba dalam suatu pertemuan yang berskala kecil sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik serta dengan cara yang menyenangkan bagi audiens
     Selain pemahaman tentang materi P4GN, para peserta juga diberikan pemahaman tentang program pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional mengenai pentingnya rehabilitasi.

     Ketua panitia penyelenggara Dewa Putu Wiwit Raharja, SIP mengungkapkan bahwa hasil yang diharapkan dari pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan sekolah yang di adakan tanggal 23 hingga 25 September 2013 adalah terbentuknya kader penyuluh anti narkoba yang mampu dan aktif dalam mencegah peredaran gelap narkoba, sehingga Indonesia bebas penyalahgunaan narkoba 2015 dapat tercapai ( Humas BNNK Badung ). 

BNN Kabupaten Badung beri Pengetahuan tentang P4GN di SMP Widhya Bhuana Munggu.

Badung, Bali – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung mengadakan sosialisasi/penyuluhan tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ) di lingkungan sekolah. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh tim penyuluh dari Sie. Pencegahan ini berlangsung di SMP Widhya Bhuana Munggu (20/09). Tim penyuluh mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah yang menyatakan senang akan kedatangannya. Informasi dan wawasan tentang bahaya narkoba memang perlu bagi siswa didik untuk diri sendiri, keluarga, dan juga lingkungan sekitar.

     Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah tersebut diikuti oleh 100 peserta. Para peserta yang kebanyakan duduk dibangku kelas VII mengikuti kegiatan dengan tertib dan antusias. Diskusi singkat pun terjadi untuk menjawab rasa ingin tau para peserta tentang bahaya narkoba. Sembari memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan dari peserta, tim penyuluh BNNK Badung juga memberikan gambaran contoh dari jenis-jenis narkoba. Keingintahuan para peserta membuat suasana semakin hangat. Di akhir acara, para peserta sepakat untuk berani menolak penyalahgunaan narkoba dan menyebar luaskan informasi yang telah di dapatkan kepada teman, keluarga, dan masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka ( Humas BNNK Badung ).

Selasa, 24 September 2013

BNNK Badung Sampaikan Informasi P4GN Lewat Pementasan Seni Budaya

Badung, Bali – di era teknologi yang serba modern dan canggih ini, penyampaian informasi tidak melulu harus menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik. Penyampaian informasi melalui cara-cara tradisonal dirasa perlu dan cukup efektif, yang terpenting adalah pesan dapat tersampaikan oleh khalayak yang menjadi sasarannya. melalui pamentasan seni budaya, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Badung memberikan informasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap narkoba ( P4GN ) di SMA Negeri 2 Mengwi. Penyampaian pesan dikemas semenarik mungkin, sehingga 500 peserta yang hadir di lapangan sekolah antusias dalam menerimanya.
     Pementasan seni budaya diisi oleh tarian sekar jepun dan penabuh dari siswa-siswi SMA Negeri 2 Mengwi. Selain itu penampilan dari penyanyi yang di hadirkan oleh BNN kabupaten Badung turut memeriahkan suasa yang saat itu bertepatan dengan hari purnama.
Peserta mendapat hiburan lawakan dari pelawak "Sengap dan Dadong Rerod ". Lawakan disampaikan oleh pelawak yang sudah tidak asing di kabupaten Badung membuat suasana lebih hidup dan ramai. Beberapa pesan tentang P4GN yang disisipkan dalam lawakan-lawakan disampaikan kepada para peserta. Selain mendapat hiburan, peserta juga mendapat nasehat-nasehat tentang nilai-nilai kehidupan yang disampaikan olehnya.
Dalam sambutannya, kepala Badan Narkotika Nasional I Gusti Gede Suryasa, SH mengajak para peserta untuk berani menolak narkoba. "Sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, maka perlu keberanian dan tekat untuk mengatakan tidak pada narkoba. Selain itu, partisipasi dari para peserta untuk turut melakukan pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sangat diperlukan, karena tampa peran serta semua komponen bangsa, Indonesia bebas narkoba 2015 tidak akan terwujud " jelasnya ( Humas BNNK Badung ).


50 Kader Anti Narkoba Resmi Bergabung dengan BNNK Badung

Badung, Bali – Peran serta semua komponen masyarakat dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN ) sangat penting, termasuk pelajar di lingkungan sekolah. Untuk itu, Badan Narkotika Nasional kabupaten badung mengadakan pembentukan kader  penyuluh anti narkoba agar penyebaran informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dapat tersebar lebih luas. Siswa yang terpilih menjadi kader adalah siswa-siswi yang sebelumnya telah mendapatkan sosialisasi tentang P4GN, selain itu mereka juga bersedia menjadi kader penyuluh anti narkoba serta aktif dalam organisasi baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
     Pembentukan Kader Anti Narkoba di lingkungan sekolah ini berlangsung selama 3 hari, mulai dari 16 hingga 18 September 2013. Hari pertama  kedua, peserta mendapatkan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba saat ini yang sangat meresahkan di masyarakat dan mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Pemahaman tentang dampak negatif yang timbul dari penyalahgunaan narkoba,mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik, hingga pendidikan. untuk itu perlunya kader yang dapat menularkan pengetahuannya kepada teman, keluarga, dan masyarakat di lingkungannya.
     Kemudian di hari ketiga, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan pendalaman materi dengan melakukan tanya jawab dan diskusi dengan sesama kader dan penyuluh dari BNN Kabupaten Badung. dalam kesempatan tersebut, peserta juga melakukan pemaparan materi tentang P4GN di depan kelas sebagai salah satu bentuk latihan. Para kader juga diajarkan bagaimana cara seorang penyuluh dalam memberikan materi-materi narkoba dalam suatu pertemuan yang berskala kecil sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik serta dengan cara yang menyenangkan bagi audiens.
     Selain pemahaman tentang materi P4GN, para peserta juga diberikan pemahaman tentang program pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional mengenai pentingnya rehabilitasi.

     Ketua panitia penyelenggara Dewa Putu Wiwid Raharja, SIP mengungkapkan bahwa hasil yang diharapkan dari pembentukan kader penyuluh anti narkoba di lingkungan sekolah yang di adakan tanggal 16 hingga 18 Agustus 2013 adalah terbentuknya kader penyuluh anti narkoba yang mampu dan aktif dalam mencegah peredaran gelap narkoba, sehingga Indonesia bebas penyalahgunaan narkoba 2015 dapat tercapai ( Humas BNNK Badung ).